Jumat, 16 September 2011

KENAPA KITA LEBIH MENGINGINKAN SUKSES DAN KAYA DARIPADA BAHAGIA ?

Boleh dibilang semua orang ingin hidup bahagia. Ada yang bercita-cita mau menjadi orang sukses, itu pasti karena ingin hidup bahagia. Jika ada yang berusaha bekerja keras mengumpulkan banyak harta agar kaya raya, tak lain tak bukan dia tentu ingin hidup bahagia.

Sesungguhnya kebahagiaan menjadi tujuan hidup banyak orang. Tapi kalau ditanya, “Apa  tujuan hidupmu ?” jawaban yang sering kita dengar dan katakan adalah : “Saya ingin sukses” atau “Saya mau jadi orang kaya raya”. Jarang orang menjawab, “Saya ingin bahagia”.

Kenapa begitu ? Salah satu alasan utama adalah karena banyak orang tidak memahami makna kebahagiaan. Mereka sering menyamakan arti kebahagiaan dengan kesenangan. Acapkali rancu pengertian kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan dan kenikmatan.

Kesenangan itu suatu aktivitas yang kita sukai, seperti hobi. Misalnya memancing, bepergian, berolahraga atau pekerjaan yang kita sukai. Kegembiraan adalah suatu keadaan dan kondisi meriah yang membuat kita tertawa dan bersorak. Umumnya dilakukan oleh sekumpulan orang seperti misalnya pesta ulang tahun dan berbagai kemeriahan lainnya. Sedangkan kenikmatan biasanya berkaitan dengan pemanjaan tubuh seperti makan enak, spa, pijat dan sebagainya. Pada dasarnya kegembiraan dan kenikmatan menimbulkan juga kesenangan sehingga untuk selanjutnya dalam tulisan ini kegembiraan dan kenikmatan disebut saja dengan kesenangan.

Dengan kesuksesan dan kekayaan kita bisa mendapatkan banyak kesenangan. Kesuksesan adalah puncak dari pekerjaan atau kegiatan yang kita sukai sehingga menjadi puncak kesenangan kita. Sedangkan dengan kekayaan kita bisa membeli semua kesenangan yang kita mau. Kita mengejar kesuksesan dan kekayaan sesungguhnya untuk memperoleh kesenangan. Karena banyak orang rancu antara kesenangan dan kebahagiaan maka kita berusaha mencari kesenangan melalui kesuksesan dan kekayaan. Bukan menginginkan kebahagiaan yang sebenarnya menjadi tujuan hidup banyak orang.

Lalu apa bedanya kesenangan dan kebahagiaan ? Kesenangan memang membahagiakan tapi hanya sementara. Kesenangan kita rasakan hanya saat keadaan tersebut berlangsung. Kesenangan karena kesuksesan, berapa lama dapat dirasakan ? Biasanya setelah satu kesuksesan berlangsung beberapa saat kita akan merasa biasa lagi, tidak merasakan kesenangan. Lalu kita mencoba meraih kesuksesan yang lebih tinggi lagi untuk mendapatkan kembali kesenangan. Mungkin bisa lebih sukses, mungkin juga malah gagal. Kalaupun sukses lagi, berapa lama merasakan kesenangan ? Sebentar saja. Demikianlah seterusnya mungkin seumur hidup kita, kesuksesan demi kesuksesan hanya menimbulkan kesenangan sementara saja.

Kesenangan dari kekayaan, berapa lama dapat bertahan ? Dengan kekayaan kita bisa membeli satu kesenangan, setelah beberapa saat kita mulai bosan. Lalu kita mencoba mencari kesenangan lain, kemudian bosan lagi. Terus kesenangan demi kesenangan coba diraih tapi tak juga kunjung terpuaskan. Kesenangan dari kekayaan juga hanya sementara.

Sedangkan kebahagiaan adalah suatu kondisi kejiwaan dan spiritual yang senantiasa bersyukur dan menerima kehidupan dalam kondisi apapun termasuk senang, susah, sukses, gagal, kaya, sederhana, suka maupun duka. Kesenangan hanya sebagian kecil saja dari kebahagiaan. Kebahagiaan memiliki makna lebih luas, mendalam dan pasti tidak bersifat sementara.

Dalam kehidupan ini kita pasti tidak mungkin terus menerus mengalami kesenangan. Kalaupun misalnya sampai ada yang terus menjalani kesenangan, suatu saat pasti akan merasa biasa saja, tidak lagi merasakan kesenangan. Sekali waktu kita harus merasakan susah, sedih, duka dan sejenisnya sebagai kenyataan dan variasi kehidupan. Cobalah kita bayangkan jika seseorang dari lahir sampai dewasa selalu makan dan minum manis tanpa pernah merasakan pahit, asin dan tawar. Dia pasti tidak tahu lagi arti manis karena tidak pernah merasakan variasi pembanding rasa yang lain. Pahit, manis, susah, senang, gagal, berhasil, sedih, gembira, suka dan duka adalah kenyataan yang mewarnai hidup kita.

Seseorang yang hanya mengejar kesenangan akan merasa tidak bahagia bahkan bisa stres, depresi, gangguan jiwa dan paling tragis bunuh diri ketika dia sedang mengalami berbagai peristiwa, masalah dan kesulitan yang menimbulkan kesedihan dan kesusahan.

Seseorang yang berbahagia akan selalu memandang masalah, kesulitan, kesedihan dan kesusahan yang dialaminya dari sudut pandang yang berbeda. Dia akan menerima dengan ikhlas semua masalah, kesulitan dan duka yang tentu tak dapat dihindari sebagai kenyataan yang mewarnai hidup. Dia bahkan akan mensyukurinya karena mendapatkan tantangan dan petualangan berharga sebagai ujian kenaikan tingkat menuju kehidupan yang lebih baik.

Menjalani hidup bahagia adalah bagaimana pola pikir, meramu, menghadapi dan  mengatasi susah, senang, sedih, gembira, gagal, berhasil, suka, duka dan semua kondisi kehidupan dengan bijak sehingga menjadi warna-warni yang indah. Menjalani hidup bahagia adalah seni bukan matematika karena begitu luas dan beragamnya kehidupan, tidak ada rumus atau kiat-kiat tertentu yang pasti. Namun sebenarnya dapat disederhanakan menjadi 2 elemen atau unsur penting yang ada dalam menjalani hidup bahagia yaitu IKHLAS dan BERSYUKUR.

Kala kita senantiasa ikhlas dan bersyukur dalam menjalani kehidupan dalam kondisi apapun, kita akan merasakan kebahagiaan. Untuk ikhlas dan bersyukur kita tidak perlu bersusah payah mencarinya kemana-mana, ada dalam diri kita sendiri. Ciptakanlah kebahagiaan itu di pikiran dan hati kita.

Kalau kita bahagia maka otomatis kita sukses karena telah mencapai puncak kesenangan kita. Jika kita bahagia jelas kita kaya raya karena telah mendapatkan kesenangan yang terpuaskan. JADI KITA SUKSES DAN KAYA ITU KARENA BAHAGIA bukan sebaliknya, bahagia karena sukses dan kaya. Mulai sekarang manakala ada orang bertanya, “Apa tujuan hidup anda ?” atau “Apa cita-cita anda ?”, jawablah dengan yakin dan percaya, “SAYA INGIN BAHAGIA !”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar