Adakah
ketika kita mengucapkan “maaf lahir dan batin” itu tulus dari hati, bukan basa-basi perayaan lebaran ?
Adakah ketika kita mengucapkan kalimat tersebut,
saat itu juga kita berusaha memperbaiki diri ?
Untuk apa kita memohon maaf jika
masih dendam, iri dan segala macam emosi yang merusak kehidupan ?
Sulitkah atau
tidak mau berubah lebih baik ?
Sekedar renungan akhir pekan lahir dan batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar