“Apa yang dicari dalam hidup ini
?”, sebuah pertanyaan yang sering ditemukan di media jejaring sosial dan
kehidupan sehari-hari. Kita mungkin salah seorang yang mempertanyakannya.
Kalau kita cermati pertanyaan
tersebut bukanlah pertanyaan yang sesungguhnya. Lebih kepada perasaan
kebingungan atau bahasa yang kini sedang populer adalah kegalauan.
Sedari kecil kita telah diarahkan
atau dibimbing oleh orang tua kira-kira akan kemana kita setelah dewasa. Ini
yang sering disebut dengan cita-cita. Ada yang ingin menjadi dokter, insinyur,
arsitek, tak sedikit pula yang bercita-cita menjadi presiden dan tentu masih
banyak lagi lainnya.
Pada masa remaja dan kuliah mulai
timbul kegamangan karena seringkali pendidikan kita tidak sesuai dengan apa
yang dicita-citakan dulu. Kalaupun ada kesesuaian masih ada sedikit keraguan,
apakah benar jalan yang diambil?
Kegamangan dan keraguan ini mulai
membiaskan cita-cita kita. Dari mau menjadi dokter berubah menjadi ingin kaya raya. Cita-cita presiden berubah pikiran menjadi berusaha untuk sukses.
Cita-cita yang tadinya spesifik melebar lebih umum, ingin menjadi orang sukses
dan kaya raya.
Dalam perjalanan menggapai sukses
dan kaya raya ternyata tidak mudah, banyak halangan dan kesulitan. Begitu
beratnya jalan yang harus ditempuh lalu membuat kita bingung atau galau, sampai
terlontar pertanyaan di atas, “Apa yang dicari dalam hidup ini ?”.
Sebenarnya kita tahu apa yang
dicari, yaitu cita-cita kita. Tapi karena untuk menggapai cita-cita tidaklah
mudah, kita menjadi bingung dan galau. Kenapa begitu sulit mencapainya ?
Kemudian agar lebih mudah tercapai kita memperlebar tujuan hidup menjadi orang
sukses atau kaya raya, kalau bisa kedua-duanya sekaligus. Ternyata masih sulit
juga sehingga timbullah kebingungan dan kegalauan.
Kita pasti tak akan bingung dan
galau kalau kita tahu, untuk apa kita bercita-cita. Kenapa ingin sukses dan
kaya ? Apa kita tahu ? Banyak yang tidak tahu.
Banyak yang tidak tahu ? Apakah
rahasia ? Sama sekali bukan rahasia. Hanya banyak diantara kita yang tidak tahu
apa tujuan hidup sebenarnya. Kita ingin menggapai cita-cita, kesuksesan dan
kekayaan, tak lain tak bukan karena kita ingin kebahagiaan.
Mengejar cita-cita, kesuksesan
dan kekayaan kita tahu tidak gampang dan kalaupun terwujud memang bisa menambah
kebahagiaan tapi belum tentu membuat kita bahagia. Sedangkan kebahagiaan itu
sendiri sebenarnya jauh lebih mudah dirasakan karena tidak bergantung kepada
cita-cita, sukses dan harta berlimpah. Kebahagiaan itu ada dalam pikiran dan
hati kita sendiri sehingga tidak perlu dicari dan dikejar. Cukup diupayakan
dengan selalu ikhlas dan mensyukuri kehidupan kita. Ya sederhana saja, ikhlas
dan bersyukur. Tapi tentu saja bukan hanya di mulut melainkan melebur dalam
pikiran dan hati kita.
Kalau kita tahu tujuan hidup kita
adalah kebahagiaan, bukan kesuksesan dan kekayaan. Lalu upayakanlah dengan
senantiasa ikhlas dan bersyukur dalam sikap dan perbuatan kita. Niscaya tak
akan ada kebingungan atau kegalauan sehingga tidak ada lagi pertanyaan absurd,“Apa
yang dicari dalam hidup ini?”.
KITA BUKAN MENCARI TAPI MENJALANI
DAN MENGUPAYAKAN KEHIDUPAN YANG BAHAGIA, TIDAK HANYA BUAT DIRI SENDIRI
MELAINKAN ORANG BANYAK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar