Banyak di antara kita mungkin melakukan
rutinitas kehidupan yang nyaris sama dari hari ke hari. Ketika kita menjalaninya
dalam waktu lama, kita mulai merasakan kehidupan yang monoton, merasa jenuh dan bosan. Lalu mengeluh, “Kenapa hidup saya begini-begini saja ?”.
Keluhan yang cukup manusiawi jika hanya
sesaat terlintas dipikiran. Namun akan menjadi kesedihan dan merasa putus asa
jikalau keluhan ini berkepanjangan tak terkendali. Mengapa hal ini terjadi ?
Karena kita melihat kehidupan kita hanya dari satu sisi saja yaitu rutinitas
yang sama dari waktu ke waktu. Kita melupakan banyak hal yang harus disyukuri
seperti kesehatan. Meskipun hidup kita monoton bukankah kita dalam keadaan
sehat walafiat ?. Lalu lupa bersyukur meskipun monoton kita menjalani kehidupan
yang tenang nyaris tanpa masalah. Mengapa kita malah membuat masalah dengan
mengeluhkan kehidupan kita ?. Jika kita mau gali lagi masih banyak hal yang
harus disyukuri dari kehidupan yang “begini-begini aja”.
Kemudian apakah kita harus membiarkan saja
kehidupan kita yang monoton karena kita telah mensyukurinya ? Boleh saja,
mengapa tidak ? Apabila kita benar-benar bersyukur maka tak ada lagi perasaan
monoton, jenuh dan bosan, yang ada perasaan bahagia karena kehidupan yang
tenang, nyaris tanpa gejolak dan dalam keadaan sehat jiwa raga.
Mau mengubah kehidupan yang monoton menjadi
lebih bervariasi juga boleh. Bisa saja pada satu titik keluhan ini menjadi
cambuk untuk lebih bersemangat mengubah kehidupan menjadi lebih baik, sehingga
kita lebih bergairah mencari solusi kehidupan yang terasa monoton menjadi lebih
bervariasi, tentu saja ini merupakan suatu hal yang positif sepanjang selalu
menjalaninya dengan ikhlas dan penuh rasa syukur atas apa yang telah kita
alami.
Manakala kita senantiasa ikhlas dan bersyukur
atas kehidupan kita, tak akan ada lagi perasaan monoton dan keluhan, “Mengapa
hidup begini-begini saja ?”