Rabu, 27 Juni 2012

CARILAH BANYAK ALASAN YANG MEMBUAT BAHAGIA

Iri membuat tidak bahagia
Permasalahan hidup yang dialami sering membuat kita berpikir bahwa orang lain lebih baik atau lebih bahagia daripada kita. Kita merasa tidak sebahagia orang lain. Anehnya kita punya segudang alasan untuk selalu merasa tak bahagia. 

Ketika ada yang bilang, “Ikhlaslah menerima hidup kita”. Dengan cepat kita sanggah,”Ikhlas itu nggak gampang. Kamu nggak merasakan sih apa yang saya alami”. Manakala ada yang mengatakan, “Bersyukurlah selalu, bukankah kamu lebih baik daripada seorang pengemis?”. Lagi-lagi kita beralasan,”Bagaimana bisa bersyukur dalam keadaan begini?!!”. 

Sadarilah tak ada manusia hidup manapun yang tidak memiliki masalah. Kita semua pasti punya masalah hidup sendiri-sendiri. Kalau semua manusia punya masalah lalu mengapa kita menyiksa diri sendiri dengan selalu mencari banyak  alasan untuk merasa tidak bahagia ?. 

Permudahlah hidup kita sendiri dengan mencari banyak  alasan untuk selalu merasa bahagia. Tinggal tergantung sikap kita, apa mau mempersulit hidup dengan mencari alasan yang membuat hidup tidak bahagia ataukah mempermudah hidup dengan mencari alasan yang selalu membahagiakan kita.

Sabtu, 16 Juni 2012

BENARKAH UANG BUKAN SEGALANYA DALAM SIKAP DAN PERBUATAN KITA ?


Untuk hidup layak di jaman modern ini memang tak dapat disangkal kita memerlukan uang sebagai alat tukar yang sah dalam memenuhi kebutuhan hidup kita. Apakah itu berarti kita menomorsatukan uang di atas segalanya

Mungkin mulut kita langsung menyanggah, “Pasti tidak!”. Sudah sesuaikah antara sanggahan di mulut itu dengan sikap dan perbuatan kita ? Seperti tak ada kekhawatiran berlebihan manakala Tuhan mengambil atau menurunkan sedikit rejeki kita ? Tidak selalu mengkhawatirkan segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan uang ? 

Sekedar renungan akhir pekan tanpa biaya dan kekhawatiran berlebihan terhadap uang.

Jumat, 15 Juni 2012

SEGALANYA PERLU UANG TAPI UANG BUKAN SEGALANYA


uang bukan segalanya
Kebanyakan kekhawatiran kita baik langsung maupun tak langsung berkaitan dengan uang. Khawatir gagal, khawatir rugi, khawatir tak lulus, khawatir akan masa depan dan sebagainya. Sangat sedikit diantara kita yang khawatir dengan kesehatannya. Sebagai bukti masih banyak yang merokok di sembarang tempat, melahap segala macam makanan yang dianggapnya nikmat, narkoba, pergaulan sex bebas dan lain-lain. 

Seringkali kita menomorsatukan uang daripada kesehatan kita sendiri. Seperti jargon yang sering kita dengar, “Uang bukan segalanya tapi segala-galanya perlu uang”. Sebuah jargon yang nyaris benar kalau tidak mau dikatakan sedikit keliru. 

Mungkin bisa sedikit kita luruskan seperti ini, “segala-galanya” perlu uang tapi uang bukan segalanya kadang kita tak bisa membeli kesehatan dengan uang. Sebenarnya masih banyak lagi yang tak bisa terbeli dengan uang. Tapi dalam tulisan pendek ini dipersempit dan difokuskan pada masalah kesehatan.

Selasa, 12 Juni 2012

SEDIKIT KHAWATIR ITU PERLU

Pasti banyak diantara kita yang mengalami masalah desakan ekonomi kebutuhan hidup. Ketika mendadak ada kebutuhan hidup yang harus dipenuhi seperti membayar biaya kesehatan, uang sekolah, tagihan kredit dan sebagainya, sementara pendapatan dan tabungan tidak mencukupi. Kebanyakan orang menjadi panik dan stress, bagaimana harus memenuhi kebutuhan tersebut. 

Awalnya kita panik dan sedikit stress itu reaksi wajar. Namun segera kendalikan diri jangan biarkan kekhawatiran itu berkelanjutan sampai menguasai diri kita sehingga tak dapat berpikir jernih. Tenangkan diri lalu berdoa ikhlaskan dan percayakan kepada Maha Kuasa. Yakinlah akan ada jalan keluar terbaik atas masalah kita sepanjang dengan niat baik. 

Kemungkinan besar kita memang tidak sepenuhnya tenang tapi sedikit khawatir dan stress itu perlu sebagai pemicu kita untuk terus berupaya mencari jalan keluar yang terbaik. Terlalu tenang bisa jadi kita malah berdiam diri. Mukjizat bisa terjadi kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun tapi bukan berarti kita lalu diam menunggu tanpa upaya apapun. Yakin kepadaNya dan berusahalah ! 

Sabtu, 02 Juni 2012

BISAKAH MENGENDALIKAN TUNTUTAN GAYA HIDUP MODERN ?

Gaya hidup modern memang terlihat menyenangkan tapi pernahkah merasa terpuaskan
Setelah kita berhasil mengikuti sebuah trend apakah berhenti sampai disitu ? 
Apakah tidak membuat kita terus menginginkan lebih dan lebih lagi ? 

Setelah terjebak dalam tuntutan gaya hidup modern bisakah kita mengendalikannya

Sekedar renungan akhir pekan dengan pola pikir modern tanpa terjebak dalam arus gaya hidup masa kini.