Kamis, 31 Mei 2012

PIKIRAN DAN SIKAP MODERN ADALAH KEIKHLASAN DAN RASA SYUKUR

Apakah untuk bahagia kita tak boleh mengikuti gaya hidup modern

Tentu saja boleh sepanjang tidak menjadi obsesi dan tuntutan yang harus terpenuhi. Ketidakbahagiaan terjadi ketika obsesi dan tuntutan tidak terwujud. Kita tidak ikhlas manakala menerima kenyataan tidak bisa terus menerus mengikuti tuntutan gaya hidup modern yang selalu berubah dengan cepat. Lalu lupa mensyukuri apa yang telah kita punya dan alami. 

Hiduplah dengan pikiran dan sikap yang modern melalui keikhlasan dan rasa syukur atas apapun yang telah kita raih. 

Selasa, 29 Mei 2012

TAK BAHAGIA KARENA TUNTUTAN GAYA HIDUP

Meskipun tak ada data yang bisa jadi bahan rujukan tapi kira-kira apa penyebab dunia keartisan lebih mudah terjadi perceraian dan terlibat nakoba ? Mengapa merasa tidak bahagia dengan segala kemewahan, kecantikan, ketampanan dan kepopuleran ? 

Walau tentu ada banyak faktor namun dapat diduga faktor penyebab utama adalah tuntutan gaya hidup. Tuntutan harus lebih baik, lebih senang, lebih mewah, lebih populer, lebih gaul, lebih trendy dan lebih modern membuatnya tak pernah puas. Sulit untuk ikhlas menerima kekurangan dan lupa mensyukuri hidupnya. 

Keadaan ini tak hanya terjadi di dunia keartisan melainkan siapapun yang terjebak dalam tuntutan gaya hidup modern. 

Berpenampilan modern tentu boleh saja tapi hindari gaya hidup yang menuntut kita harus terus menerus mengikuti trend.

Jumat, 25 Mei 2012

MELUPAKAN PERAN TUHAN KETIKA MENGGAPAI KESUKSESAN


melupakan Tuhan ketika sukses
Ada orang yang ketika menderita merasa Tuhan telah meninggalkannya dan saat sedang senang berkeyakinan Tuhan selalu dekat dengan dirinya. 

Sebagian lagi dalam masa-masa sulit berusaha mendekat kepada Maha Kuasa, berdoa setiap hari. Dikala masa sulit itu telah lewat berganti masa-masa indah dalam kesuksesan mulai berangsur melupakanNya. Dalam kesibukan sehingga sering lupa atau tak sempat berdoa, dia bersombong ria menyatakan bahwa keberhasilannya semata karena kerja keras dan ketekunan dirinya sendiri, melupakan peran Sang Maha Kuasa. 

Dalam kondisi apapun, suka dan duka Tuhan selalu ada bersama kita. Kita sendirilah yang seringkali meninggalkan atau melupakanNya.

Senin, 21 Mei 2012

KITA YANG SERING TAK PEDULI DAN MENINGGALKAN TUHAN

Pergi tak peduli meninggalkan Tuhan
Pasti tidak semua keinginan dan harapan kita terwujud. Tapi ada sebagian orang yang menuntut harus terwujud. Ketika 1 atau 2 tuntutan keinginan itu tak jua terkabul, mulai merasa bahwa Tuhan telah pergi meninggalkannya. Dia menganggap Tuhan tidak peduli kepada dirinya. 

Pertanyaannya, siapa sebenarnya yang pergi dan tak peduli ? Apakah Tuhan adalah budak yang harus mengabulkan semua permintaan kita ? 

Tuhan selalu ada bersama kita dalam keadaan apapun. Dia tak pernah sedetikpun meninggalkan kita. Kita sendiri yang seringkali tak peduli dan meninggalkanNya dengan alasan Tuhan tidak pernah mengabulkan permintaan kita.

Selasa, 15 Mei 2012

I HATE MONDAY

Banyak orang yang bekerja tidak menyukai hari senin. Istilah asing yang populer adalah, “I hate monday”. Apakah ini pertanda bahwa kita tidak menyukai pekerjaan kita ? 

Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Ya, apabila produktifitas bekerja makin menurun. Tidak, selama kita masih bisa bekerja cukup baik. Hanya kita sebagai manusia normal pasti mengalami “mood” yang naik turun. Saat “mood” sedang baik kita bekerja penuh semangat. Ketika “mood” menurun kita mulai bilang, “I hate Monday”. Suatu kondisi yang normal selama kita dapat bekerja dengan baik.

Selasa, 08 Mei 2012

UNGKAPAN SYUKUR ULANG TAHUN KE 2

Hari ini 8 Mei tepat 2 tahun yang lalu forum Berbagi Kebahagiaan dipublikasikan melalui Facebook.


Sebagai ungkapan rasa syukur kami hari ini telah mencoba meningkatkan kualitas Blog seperti menambahkan :



Selanjutnya kami akan terus mengembangkan blog baik tampilan maupun isi.



Kami tentu sangat mengharapkan saran, kritik dan pujian yang membangun dari anda semua bagi perbaikan blog di masa datang.


Terima kasih dan salam bahagia selalu.
 

Sabtu, 05 Mei 2012

MENGAPA BINGUNG DAN GALAU MENJALANI HIDUP ?

Apa tujuan hidup kita saat ini ? 
Yakinkah dengan tujuan hidup itu ? 
Atau ada kebimbangan, keraguan, kegalauan atau kebingungan ? 
Sehingga terpikir pertanyaan, “Apa yang saya cari dalam hidup saya ini ?” 
Apakah mencari cita-cita yang belum terwujud atau kekayaan, kesuksesan, kekuasaan, kepopuleran, kesenangan, ketentraman ataukah kebahagiaan ? 
Bingung lagi dengan banyaknya pilihan ? 

Sekedar renungan akhir pekan untuk meyakini tujuan hidup kita.

Jumat, 04 Mei 2012

HILANGNYA KEYAKINAN KARENA KEBIMBANGAN DAN KEGALAUAN

Jika ada yang bertanya, “Apa yang kita cari dalam hidup ini?”, mungkin ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. 

Barangkali hilangnya keyakinan. Walau sebenarnya tidak hilang karena apa yang dicari ada dalam dirinya. Hanya manusia sering bimbang, galau, linglung dan bingung. Mungkin seperti seorang tua yang menggunakan kacamata tapi pikun dan linglung bertanya, “Dimana kacamata saya ?”. 

Rabu, 02 Mei 2012

APA YANG DICARI DALAM HIDUP INI ?

“Apa yang dicari dalam hidup ini ?”, sebuah pertanyaan yang sering ditemukan di media jejaring sosial dan kehidupan sehari-hari. Kita mungkin salah seorang yang mempertanyakannya.

Kalau kita cermati pertanyaan tersebut bukanlah pertanyaan yang sesungguhnya. Lebih kepada perasaan kebingungan atau bahasa yang kini sedang populer adalah kegalauan.

Sedari kecil kita telah diarahkan atau dibimbing oleh orang tua kira-kira akan kemana kita setelah dewasa. Ini yang sering disebut dengan cita-cita. Ada yang ingin menjadi dokter, insinyur, arsitek, tak sedikit pula yang bercita-cita menjadi presiden dan tentu masih banyak lagi lainnya.

Pada masa remaja dan kuliah mulai timbul kegamangan karena seringkali pendidikan kita tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan dulu. Kalaupun ada kesesuaian masih ada sedikit keraguan, apakah benar jalan yang diambil?

Kegamangan dan keraguan ini mulai membiaskan cita-cita kita. Dari mau menjadi dokter berubah menjadi ingin kaya raya. Cita-cita presiden berubah pikiran menjadi berusaha untuk sukses. Cita-cita yang tadinya spesifik melebar lebih umum, ingin menjadi orang sukses dan kaya raya.

Dalam perjalanan menggapai sukses dan kaya raya ternyata tidak mudah, banyak halangan dan kesulitan. Begitu beratnya jalan yang harus ditempuh lalu membuat kita bingung atau galau, sampai terlontar pertanyaan di atas, “Apa yang dicari dalam hidup ini ?”.

Sebenarnya kita tahu apa yang dicari, yaitu cita-cita kita. Tapi karena untuk menggapai cita-cita tidaklah mudah, kita menjadi bingung dan galau. Kenapa begitu sulit mencapainya ? Kemudian agar lebih mudah tercapai kita memperlebar tujuan hidup menjadi orang sukses atau kaya raya, kalau bisa kedua-duanya sekaligus. Ternyata masih sulit juga sehingga timbullah kebingungan dan kegalauan.

Kita pasti tak akan bingung dan galau kalau kita tahu, untuk apa kita bercita-cita. Kenapa ingin sukses dan kaya ? Apa kita tahu ? Banyak yang tidak tahu.

Banyak yang tidak tahu ? Apakah rahasia ? Sama sekali bukan rahasia. Hanya banyak diantara kita yang tidak tahu apa tujuan hidup sebenarnya. Kita ingin menggapai cita-cita, kesuksesan dan kekayaan, tak lain tak bukan karena kita ingin kebahagiaan.

Mengejar cita-cita, kesuksesan dan kekayaan kita tahu tidak gampang dan kalaupun terwujud memang bisa menambah kebahagiaan tapi belum tentu membuat kita bahagia. Sedangkan kebahagiaan itu sendiri sebenarnya jauh lebih mudah dirasakan karena tidak bergantung kepada cita-cita, sukses dan harta berlimpah. Kebahagiaan itu ada dalam pikiran dan hati kita sendiri sehingga tidak perlu dicari dan dikejar. Cukup diupayakan dengan selalu ikhlas dan mensyukuri kehidupan kita. Ya sederhana saja, ikhlas dan bersyukur. Tapi tentu saja bukan hanya di mulut melainkan melebur dalam pikiran dan hati kita.

Kalau kita tahu tujuan hidup kita adalah kebahagiaan, bukan kesuksesan dan kekayaan. Lalu upayakanlah dengan senantiasa ikhlas dan bersyukur dalam sikap dan perbuatan kita. Niscaya tak akan ada kebingungan atau kegalauan sehingga tidak ada lagi pertanyaan absurd,“Apa yang dicari dalam hidup ini?”.

KITA BUKAN MENCARI TAPI MENJALANI DAN MENGUPAYAKAN KEHIDUPAN YANG BAHAGIA, TIDAK HANYA BUAT DIRI SENDIRI MELAINKAN ORANG BANYAK.