Sabtu, 27 Agustus 2011

SUMBANGAN CENDERUNG DISELEWENGKAN KARENA MENYANGKUT UANG DAN HARTA ?

Bantuan dan sumbangan menyangkut uang dan harta. Apakah ini yang membuatnya cenderung diselewengkan ? Barangkali seperti pengemis dadakan dan terorganisir, bisnis pribadi yang berkedok sebagai badan amal dan sebagainya ? Apakah ini juga yang menyebabkan orang menyumbang hanya untuk kepentingan diri sendiri, bukan orang banyak ?

Mungkin sebuah renungan yang cukup rumit di akhir pekan.

Jumat, 26 Agustus 2011

MENYUMBANG UNTUK “MERAYU” TUHAN ?

Kita pasti menyadari dalam kehidupan selalu ada suka dan ada duka. Ada yang beruntung dan ada yang bernasib malang. Ada yang mampu dan ada yang kebetulan kurang mampu. Kadang kita mengalami kehidupan yang cukup baik, bahkan mungkin sangat baik. Kadang pula kita mengalami saat-saat buruk seperti mengalami musibah, bencana alam atau bangkrut secara ekonomi.

Ketika kita sedang mengalami duka, kemalangan atau kurang mampu secara ekonomi, kita pasti sangat mengharapkan bantuan atau pertolongan orang lain. Pertolongan yang sedikit atau banyak bisa mengangkat kita dari keterpurukan.

Kalau kita ingin dibantu ketika susah, demikian pula dengan orang lain. Mereka yang mengalami kesulitan hidup pasti membutuhkan pertolongan. Kita yang kebetulan lebih beruntung kehidupannya sudah selayaknya membantu mereka. Kita membantu karena kita juga ingin dibantu manakala mengalami nasib seperti mereka.

Bantuan yang kita berikan bisa berupa materi atau non materi. Bantuan materi biasanya berupa sumbangan uang atau barang. Bantuan non materi bisa berupa pikiran dan tenaga.

Apapun bantuan yang diberikan hendaknya tulus ikhlas bagi kebaikan orang yang dibantu dan masyarakat banyak. Bukan untuk kebaikan kita sendiri.

Kadang kala kita memberikan sumbangan atau bantuan dengan harapan Tuhan akan melimpahkan banyak rejeki kepada kita. Mungkin tidak salah, katakanlah kita “merayu” Tuhan dengan melakukan kebaikan seperti itu. Tapi rasanya terlalu naif jika kita berpikir bisa “membujuk” Sang Maha Adil dengan berbagai sumbangan bagi kepentingan kita sendiri. 

Kalaupun rejeki kita semakin lancar setelah memberikan banyak amal, itu bukan karena “rayuan” kita berhasil. Kebetulan pada saat itu Tuhan memang menghendaki untuk meminjamkan hartaNya kepada kita. Harta yang kita dapat itu bukanlah imbalan dari sumbangan dan bantuan kita. 

Jikalau kita mengharapkan imbalan dari Maha Kuasa, mungkin bukan berupa rejeki di dunia fana ini. Selayaknya kita tidak mengharapkan imbalan apapun atas ketulusan dan keikhlasan bantuan kita. Kecuali mengharapkan kebaikan bagi banyak orang.

Rabu, 24 Agustus 2011

MEMBERIKAN SUMBANGAN DENGAN TIDAK MENYUSAHKAN ORANG LAIN




Kalau kita tidak bisa memberikan bantuan atau sedekah, berilah sumbangan dengan berperilaku yang tidak merugikan orang lain.

JIKA TAK BISA MEMBANTU ATAU MENOLONG ORANG, JANGANLAH MENYUSAHKAN ORANG LAIN.

Selasa, 23 Agustus 2011

BANTUAN ATAU SUMBANGAN SEBAGAI WUJUD CINTA KASIH

Memberikan sumbangan, bantuan atau sedekah dalam bentuk materi atau non materi secara tulus ikhlas serta tepat guna dan sasaran adalah wujud nyata cinta kasih kita kepada sesama manusia.

Senin, 22 Agustus 2011

SUMBANGAN TEPAT GUNA DAN SASARAN

Ada yang berpendapat, memberikan sumbangan, bantuan atau sedekah dengan niat baik adalah mulia meskipun kemudian pemberian kita disalahgunakan atau salah sasaran oleh si penerima. Pendapat seperti ini lebih baik daripada tidak pernah memberikan bantuan sama sekali. Akankah jauh lebih baik lagi jika pemberian kita yang tulus itu tepat guna dan sasaran ?

Sabtu, 20 Agustus 2011

APA YANG DIHARAPKAN DALAM MENGISI KEMERDEKAAN ?

Mengisi kemerdekaan adalah tanggung jawab kita semua sebagai para pejuang pengisi kemerdekaan. Tapi apa yang diharapkan dari para pejuang pengisi kemerdekaan kini ketika para pemimpinnya lebih banyak berjuang untuk kepentingannya sendiri ? Apa yang diharapkan dari para pemimpin yang tidak memberikan teladan untuk mengisi kemerdekaan bagi kesejahteraan sebagian besar rakyat Indonesia ?

Renungan akhir pekan yang tulus demi bangsa dan negara.

Jumat, 19 Agustus 2011

KORUPSI ITU ENAK, KENAPA NGGAK BOLEH ?

Kita pasti tahu, setelah 66 tahun Indonesia merdeka, korupsi semakin merajalela di hampir semua lapisan masyarakat. Mengapa bisa begitu ? Jawabannya sederhana, korupsi itu enak bagi diri sendiri dan kesempatan ada. Kalau kesempatan itu belum ada, dicari-cari dan dibuat-buat supaya ada.

Lho kenapa bisa dibuat-buat ? Karena aturannya longgar. Kalaupun aturan ketat, pelaksanaan dan pengawasan dari aturan itu yang menyimpang. Kok menyimpang ? Ya tak lain tak bukan karena pejabatnya juga keenakan korupsi. Pejabatnya korupsi, masyarakat di bawah ikut meneladaninya. Karena memang enak.

Kalau korupsi enak, kenapa nggak boleh ? Korupsi itu arti sederhananya mengambil dan memiliki sesuatu yang bukan haknya, setali tiga uang dengan mencuri. Mencuri itu enak bagi si pencuri tapi sama sekali tidak enak bagi yang dicuri. Apa kita mau dicuri ? ya pasti nggaklah. Kalau kita tidak mau dicuri, ya jangan mencuri hak orang lain.

Dalam hal korupsi yang dicuri adalah uang negara, hak orang banyak, bukan hak kita sendiri. Uang negara dipergunakan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Kalau dikorupsi, peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Masyarakat tidak atau kurang mendapatkan haknya. Akibatnya terjadi ketimpangan sosial yang besar. Si koruptor menjadi semakin kaya raya, sementara masyarakat banyak tetap miskin, bahkan mungkin semakin miskin.

Uang negara juga dipergunakan untuk pembangunan infrastuktur seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan, gedung sekolah dan sebagainya. Kita ambil contoh jalan raya. Jika anggaran untuk pembangunan jalan raya semakin berkurang akibat dikorupsi, tentu kualitas jalan juga semakin buruk. Dampaknya banyak sekali jalan raya yang belum lama dibangun atau diperbaiki menjadi berlubang di sana-sini, bergelombang dan rusak. Kerusakan jalan ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, termasuk juga si koruptor itu sendiri.

Itu baru satu contoh saja. Pada intinya korupsi mengurangi anggaran pembangunan infrastuktur yang mengakibatkan penurunan kualitas sarana yang dibangun. Banyak infrastuktur yang cepat rusak. Kerusakan ini jelas dirasakan langsung oleh masyarakat dan si koruptor itu sendiri.

Korupsi itu enak bagi si koruptor sendiri dan bersifat sementara. Dalam jangka panjang korupsi akan merusak bangsa dan negara termasuk si koruptor akan merasakan akibatnya.

Korupsi itu enak tapi lebih enak tidak korupsi agar pembangunan berjalan baik dan merata. Kita semua merasakan manfaatnya. Si miskin semakin sejahtera dan si kaya tetap sejahtera lahir dan batin.

Itu kalau korupsi uang negara, bagaimana kalau korupsi kecil-kecilan sekedar untuk menyambung hidup, boleh nggak ? Korupsi kecil-kecilan itu awalnya, selanjutnya bisa menjadi cikal bakal korupsi besar-besaran. Lho kenapa ? Ya pasti ketagihan. Kecil-kecilan aja enak apalagi besar-besaran. Siapa yang bisa menjamin kalau kita tidak ketagihan ?

Korupsi itu enak buat menyambung hidup tapi jauh lebih enak kita mencari nafkah dengan cara yang benar agar kita tenang, nyaman dan tidak ketagihan untuk korupsi besar-besaran. Korupsi kecil adalah cikal bakal korupsi besar.

Kamis, 18 Agustus 2011

BERBAGI SEBUAH HADIAH CINDERAMATA

Dengan penuh kebahagiaan, dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan, Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, kami akan berbagi sebuah cinderamata berupa 1 unit Memory Card Reader All in One persembahan dari “e Class Computer” kepada seorang bahagiawan/wati yang paling sering berbagi cerita, opini, tanggapan dan sebagainya ( tak termasuk mengklik suka / like ) di Berbagi Kebahagiaan Forum Facebook.

Berlaku dari 18 Agustus – 30 September 2011.

Nama seorang yang berbahagia tersebut akan diumumkan pada awal Oktober 2011. Terima kasih dan salam bahagia selalu.

SELAMAT HUT KEMERDEKAAN INDONESIA KE 66

Semoga ketika kita berbicara untuk kepentingan bangsa dan negara yang dimaksud adalah benar-benar kepentingan sebagian besar rakyat Indonesia, bukan “bangsa dan negara di lingkungan dekat” kita sendiri.

Selasa, 16 Agustus 2011

TELADAN APA SETELAH 66 TAHUN MERDEKA ?

Pemimpin adalah teladan. Teladan apa dari pemimpin yang selalu berbicara bagi kepentingan bangsa namun dalam perilaku seringkali lebih banyak memikirkan kekuasaan dan kepentingannya sendiri ? Teladan keegoisan ? Individualistis ? Kemunafikan ? Ketidakjujuran ? Teladan apa setelah 66 tahun Indonesia merdeka ?

Senin, 15 Agustus 2011

SETELAH MERDEKA KEEGOISAN SEMAKIN MENGEMUKA

Dulu sebelum kemerdekaan, banyak orang yang berjuang bagi masyarakat dan bangsa bahkan rela mengorbankan nyawa. Kini setelah 66 tahun kemerdekaan, semakin banyak saja orang yang berjuang bagi kepentingannya sendiri bahkan tega mengorbankan masyarakat dan menggadaikan negara. Lebih menyedihkan mereka selalu bicara untuk kepentingan bangsa dan negara.

Mengapa setelah merdeka keegoisan semakin mengemuka ?

Sabtu, 13 Agustus 2011

MENGAPA KHAWATIR SALAH PAHAM UNTUK IKHLAS BERBUAT KEBAIKAN ?

Ada keluhan, “Mengapa ketika saya mengatakan dan berbuat positif sering disalahartikan negatif oleh orang lain ? Saya dibilang munafik, sok tau, pasti ada maksud terselubung dan sebagainya”.

Tanyakan diri sendiri, “Apa saya sungguh ikhlas dalam berbuat kebaikan ? Tidak ada maksud apapun selain kebaikan itu sendiri ?” Kalau, “Ya”. Mereka salah menilai lalu mengapa terpengaruh ?

Renungan akhir pekan tanpa salah paham.

Jumat, 12 Agustus 2011

SALING MEMAAFKAN PENYELESAIAN TERBAIK KESALAHPAHAMAN

Sebaris kalimat yang kita ucapkan atau tuliskan, bisa ditanggapi dan direspon berbeda oleh setiap orang. Misalkan seorang pria mengucapkan, “Anda cantik” kepada 3 orang wanita di waktu dan tempat berlainan. Katakanlah ketiga wanita tersebut bernama A, B dan C.

Si A seorang wanita berpenampilan biasa saja yang suka berdandan akan menanggapinya dengan senang hati dan menganggapnya sebagai pujian lalu merespon dengan tingkah laku yang lebih bersahabat.

Si B berpenampilan memang cantik dan sudah sering mendapat pujian seperti itu, akan menanggapi dan merespon biasa saja karena menganggapnya sebagai rayuan banyak pria kepadanya.

Wanita ketiga si C berpenampilan kurang menarik, akan merasa tidak senang, bahkan dianggapnya sebagai hinaan atau olok-olok. Dia marah dan pergi.

Ilustrasi itu hanya melihat sedikit faktor dari sangat banyak faktor yang mempengaruhi pikiran dan tingkah laku seseorang. Faktor yang belum dilihat seperti kedekatan hubungan antara si pria dan wanita, suasana lingkungan, latar belakang kehidupan, topik pembicaraan, cara berbicara dan banyak lagi.

Semua faktor tersebut yang membuat suatu aksi menimbulkan banyak reaksi yang berlainan. Sepatah kalimat pujian bisa dianggap hinaan, demikian juga sebaliknya suatu hinaan bisa ditanggapi sebagai sebuah dorongan. Sebuah niat baik bisa ditanggapi tidak baik dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Ketika suatu aksi menimbulkan reaksi yang tidak sesuai harapan, terjadilah kesalahpahaman yang disebabkan oleh faktor-faktor yang diuraikan di atas. Kita sulit untuk memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Akibatnya sering terjadi salah paham. Sesuatu yang kita sampaikan ditanggapi berbeda dari yang diharapkan. Kesalahpahaman ini tentu terjadi secara tidak sengaja dan banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kesalahpahaman jelas menimbulkan masalah, dari ringan sampai berat. Masalahnya adalah satu pihak merasa pihak lain melakukan kesalahan terhadap dirinya dan salah satu atau kedua belah pihak belum tahu kalau hal itu terjadi karena kesalahpahaman. Salah satu pihak tanpa sadar dan tanpa sengaja melakukan kesalahan.

Kesalahpahaman ini justru paling banyak terjadi dalam hubungan keluarga. Antara suami - istri, orang tua – anak, antar saudara, menantu – mertua dan kakek/nenek – cucu. Kedekatan hubungan, intensitas bertemu dan berinteraksi menyebabkan komunikasi kurang terkontrol. Merasa masih satu keluarga, masing-masing anggotanya kurang peduli dengan tata cara dan tata krama berkomunikasi.

Sebagai contoh kecil. Seorang suami sebagai kepala keluarga merasa wajar dan berhak membentak dan menghardik istri dan anaknya. Bentakan dan hardikan ini sesungguhnya bertujuan dan bermaksud baik, mungkin bagi si suami untuk kedisiplinan. Tanpa disadari sang ayah, “maksud baik ini” telah melukai perasaan buah hatinya sendiri. Lebih parah lagi istri dan anaknya takut atau segan atau tidak mau mengatakan terus terang perasaannya yang terluka. Kalaupun mau mengatakannya, sang ayah tidak mau mendengarkan atau mendengar tapi tak peduli. Bisa dibayangkan jika kesalahpahaman antara “maksud baik ayah” dengan perasaan terluka istri dan anak ini berlangsung bertahun-tahun.

Kalau saja sang ayah tahu tata cara dan tata krama berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain. Lalu istri dan anak dapat melakukan komunikasi dengan baik, mengungkapkan bahwa mereka merasa terluka dan tidak nyaman atas perlakuan ayahnya. Kesalahpahaman dalam hubungan keluarga bisa dikurangi seminimal mungkin.

Salah satu tata cara dan tata krama berkomunikasi yang terpenting adalah memohon dan memberi maaf secara tulus. Kesalahpahaman adalah kesalahan yang terjadi tanpa sengaja dan tanpa disadari. Kesalahan seperti ini sangat patut untuk saling memaafkan.

Rabu, 10 Agustus 2011

KESALAHPAHAMAN JUSTRU BANYAK TERJADI DALAM KELUARGA

Diakui atau tidak, kesalahpahaman justru banyak terjadi dalam keluarga. Antara suami - istri, orang tua – anak, antar saudara, menantu – mertua dan kakek/nenek – cucu. Barangkali karena kedekatan hubungan, sering bertemu dan berinteraksi, lupa atau tidak peduli dengan waktu, tempat, emosi dan tata krama antar anggota keluarga. Untuk mengatasinya, keluargalah pihak pertama dan utama yang wajib saling memaafkan.

Selasa, 09 Agustus 2011

MEMOHON MAAF ADALAH CARA TERBAIK MENGATASI KESALAHPAHAMAN

Salah paham itu manusiawi bisa terjadi kapanpun, oleh siapapun. Tinggal bagaimana kita mengatasinya. Paling baik tentu saling memaafkan, menjelaskan secara terbuka pikiran masing-masing dengan itikad baik agar tercapai saling pengertian dan pemahaman. Walau sering tak semudah itu dalam kenyataan, paling tidak kita secara tulus memohon maaf kepada siapapun jika ada kesalahan yang tak disengaja termasuk kesalahpahaman.

Senin, 08 Agustus 2011

SALAH PAHAM BISA KARENA KELIRU CARA MENYAMPAIKAN

Banyak kesalahpahaman terjadi secara tidak sengaja. Ketika kita berbicara, menulis atau berbuat sesuatu dengan tujuan dan maksud positif, ternyata ditanggapi dan direspon negatif oleh orang lain. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor tapi yang paling sering mungkin karena cara penyampaian kurang tepat. Tujuan dan maksudnya baik namun keliru cara menyampaikannya. Barangkali seperti emas dibungkus lumpur.

Sabtu, 06 Agustus 2011

BISAKAH PUASA BERDAMPAK POSITIF BAGI BANGSA INDONESIA ?

Menurut dugaan anda adakah peningkatan atau penurunan prosentase umat Islam Indonesia yang benar-benar berpuasa dibanding tahun-tahun sebelumnya?
Apapun dugaan anda, kira-kira mengapa hal itu terjadi ?
Bisakah membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat Indonesia ?

Sekedar renungan akhir pekan dengan pikiran optimis puasa akan berdampak positif bagi bangsa Indonesia.

Jumat, 05 Agustus 2011

PUASA ADALAH AJANG LATIHAN BAGI UJIAN KEHIDUPAN SETELAH PUASA

Puasa akan melatih kita untuk mengendalikan, tidak hanya perut dan tenggorokan, lebih penting lagi pikiran dan hati kita. Puasa adalah ajang latihan. Ujian sesungguhnya justru setelah puasa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Rabu, 03 Agustus 2011

PUASA ADALAH AJARAN UNIVERSAL BAGI KEHIDUPAN

Semua agama besar yang dikenal di Indonesia memiliki ritual berpuasa, hanya tatacaranya yang berbeda-beda. Mengapa ritual puasa begitu penting ? Selain sebagai bukti kesungguhan iman yang diyakininya, puasa mengajarkan banyak hal dari pengendalian diri sampai ikut merasakan penderitaan sesama yang menderita kelaparan. Puasa adalah ajaran universal bagi kehidupan.

Selasa, 02 Agustus 2011

MEMAHAMI MANFAAT PUASA BAGI KEHIDUPAN PRIBADI DAN BANGSA

Intisari menjalani kehidupan bahagia adalah pengendalian diri. Dengan berpuasa kita dapat berlatih bagaimana mengendalikan keserakahan, keegoisan, kemarahan dan berbagai emosi negatif lainnya. Semua sifat buruk itu yang menimbulkan berbagai masalah kehidupan pribadi dan bangsa. Jika kita semua memahami manfaat puasa seperti ini, kehidupan pribadi dan bangsa niscaya akan lebih membahagiakan.

Senin, 01 Agustus 2011

MAKNA PUASA DI BULAN KEMERDEKAAN

Setiap tahun umat muslim menjalankan ibadah puasa. Apa yang membedakan bulan puasa tahun ini dari sebelumnya bagi bangsa Indonesia ? Bulan suci Ramadhan kali ini persis bertepatan dengan bulan paling bersejarah berdirinya negara kita, bulan Agustus. Semoga puasa kali ini tidak hanya sekedar ritual rutin keagamaan, lebih dari itu membawa makna mendalam bagi bangsa.

Selamat berpuasa dan memahami maknanya.