MENGAPA TIDAK PERCAYA KEPADA ORANG DEKAT ?

Kita pasti ingin orang lain percaya kepada kita. Lalu mengapa kita sering tidak percaya kepada orang lain terutama orang dekat seperti suami, istri, anak, orang tua, saudara dan sahabat ? Kalau ada yang membuat kita ragu, kurang percaya, mengapa tidak membicarakannya secara jujur penuh cinta kasih, tanpa menuduh dan amarah ?

Sekedar renungan akhir pekan untuk saling percaya.

KEPERCAYAAN ADALAH PRINSIP KEHORMATAN DAN HARGA DIRI

Mungkin cukup banyak di antara kita yang berusaha untuk jujur dan dapat dipercaya. Namun kenyataannya kadang tetap dicurigai dan kurang dipercaya, entah karena penampilan kita, kondisi ekonomi dan sebagainya. Sehingga tak sedikit juga yang akhirnya berbuat kurang jujur.

Kepercayaan dan kejujuran bukan karena penilaian orang lain tapi prinsip kehormatan dan harga diri kita sebagai manusia.

KEPERCAYAAN ADALAH "HARTA" LANGKA YANG SANGAT BERHARGA

Pada masa kini di tengah masyarakat kita yang semakin egoistik, lebih mementingkan diri sendiri, keluarga atau kelompoknya, memang tidak mudah untuk mempercayai atau dipercaya orang lain. Itulah sebabnya mengapa jika kita dapat mempercayai atau dipercaya akan menjadi “harta” langka yang sangat berharga. Temukan “harta” itu dan jagalah tetap menjadi milik kita.

KEPERCAYAAN KEPADA ORANG DEKAT ADALAH DUKUNGAN TERKUAT

“Sabar dan tabah ya”, “Saya turut prihatin”, “Jangan bersedih” adalah kata-kata yang sering kita ucapkan kepada sahabat atau saudara kita yang sedang menghadapi musibah atau masalah. Cobalah tambahkan sedikit ucapan dengan tulus, “Saya PERCAYA, kamu / anda akan dapat melalui semua ini dengan baik”.

Kepercayaan kita kepada orang dekat adalah dukungan paling kuat.

LIHAT APA YANG DILAKUKAN

Umumnya kita mempercayai seseorang dari penampilan, tutur kata, kedudukan dan nama terkenal. Akan lebih baik dan bijak jika kita mempercayai seseorang dari apa yang telah diperbuatnya pada masa sekarang, bukan masa lalu.

JANGAN LIHAT SIAPA DAN APA YANG DIKATAKAN TAPI LIHAT APA YANG DILAKUKAN.

JANGAN PEDULIKAN ORANG YANG TAK PERCAYA KITA BERBUAT BAIK

Kita semua pasti pernah melakukan kesalahan. Dari kesalahan dan kegagalan masa lalu mungkin kita sering dipandang sebelah mata oleh orang di sekitar kita. Ketika kita berusaha untuk memperbaiki diri, banyak orang tidak percaya, kita masih dianggap orang gagal, bermasalah dan sebagainya. Berat memang tapi mulai melakukan perbaikan adalah untuk kebaikan dan kemajuan kita sendiri. Jangan pedulikan mereka.

PERANAN WANITA UNTUK TUJUAN YANG MULIA

Ada wanita yang menomorsatukan keluarga dan ada wanita yang menomorsatukan karir. Apapun pilihan yang diambil tidak akan mengurangi derajat wanita selama pilihan itu tidak semata untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk tujuan yang lebih mulia, membina keluarga bahagia demi anak-anak yang lebih berkualitas atau berdedikasi untuk meningkatkan kualitas hidup orang banyak.

Selamat Hari Kartini Wanita Indonesia.

HANYA 1 ORANG KEPALA RUMAH TANGGA

Dalam sebuah organisasi apapun pasti tidak akan berjalan dengan baik apabila ada lebih dari 1 orang yang memimpin. Harus ada 1 orang yang berwenang mengambil keputusan. Demikian pula sebuah rumah tangga, harus ada 1 orang yang diakui sebagai kepala rumah tangga yang berhak mengambil keputusan dengan pertimbangan saran dari pasangannya. Tak mungkin suami dan istri mengambil keputusan sendiri-sendiri meski sederajat.

PRIA DAN WANITA SEDERAJAT TAPI BERBEDA UNTUK BEKERJASAMA

Tuhan menciptakan manusia pria dan wanita sederajat, kaum yang satu tidak berada di bawah atau di atas kaum lainnya. Namun harus diakui, pria dan wanita memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat saling melengkapi. Ada bagian yang tak dapat dilakukan pria dengan sempurna, dapat dilakukan oleh wanita. Demikian pula sebaliknya.

Pria dan wanita sederajat tapi berbeda untuk bekerjasama bagi kebahagiaan.

INTROSPEKSI DIRI AGAR DIHARGAI ORANG LAIN

Kita sering menuntut orang lain untuk menghargai kita. Bawahan kepada atasan, miskin dan kaya, minoritas terhadap mayoritas bahkan wanita dengan pria, menuntut penghargaan yang sama, menuntut kesetaraan.

Hal pertama yang harus dilakukan untuk dihargai orang lain adalah introspeksi diri. Layakkah kita dihargai ? Adakah yang salah dalam diri kita ?.

MENGAPA HIDUP TIDAK MUDAH, BANYAK KESULITAN DIHADAPI ?

Mungkin kita sering bertanya-tanya, mengapa hidup tidak mudah, banyak kesulitan yang kita hadapi. Mungkin juga ada baiknya kita merenung dan membayangkan, seandainya hidup itu mudah, adakah kisah yang mengharukan ? Adakah kisah perjuangan ? Adakah kesuksesan yang membanggakan ? Dan yang terpenting adakah kebahagiaan ???

Sekedar renungan akhir pekan yang tidak menyulitkan.

KESULITAN AKAN SANGAT BERHARGA

SESUATU YANG MUDAH DIDAPAT, NYARIS TAK BERNILAI.

SESUATU YANG SULIT DIPEROLEH AKAN SANGAT BERHARGA.

MEMUKUL DAN MEMAHAT MENJADI MANUSIA LEBIH BAIK

Bagai seorang seniman patung yang memukul dan memahat batu menjadi patung yang indah, demikian pula dengan kesulitan yang kita hadapi, akan memukul dan memahat kita menjadi manusia yang lebih baik.

MENGHADAPI KESULITAN BAGAI LULUS UJIAN NAIK TINGKAT

Semua orang dari yang miskin sampai paling kaya dan yang muda maupun tua, pasti pernah dan akan selalu mengalami kesulitan hidup, paling tidak dalam pikiran kita sendiri.

Hanya orang berbahagia yang memandang kesulitan dari sudut berbeda, selalu memandang dari sudut yang positif bahkan anugrah karena dengan menghadapi kesulitan kita akan menjadi lebih baik, bagai lulus ujian naik tingkat.

MENGHADAPI KESULITAN

HIDUP ADALAH PENDERITAAN BAGI ORANG YANG MENGANGGAP KESULITAN SEBAGAI HALANGAN DAN RINTANGAN.

HIDUP ITU INDAH BAGI ORANG YANG MENGHADAPI KESULITAN SEBAGAI TANTANGAN DAN PETUALANGAN.

ANDAI HIDUP INI MUDAH ?

Masih ada yang penasaran bertanya, “Mengapa saya masih merasa sulit untuk ikhlas dan bersyukur ?”. Sesungguhnya jawaban yang pasti atas pertanyaan ini hanya Sang Pemilik Kehidupan yang tahu. Tapi bisa kita bayangkan andai hidup ini mudah, tidak ada lagi seni kehidupan, tak ada forum seperti ini, mungkin tak perlu alim ulama dan bisa jadi membosankan.

MENGAPA MENGAKU BERIMAN TAPI SULIT UNTUK IKHLAS ?

Pasti banyak di antara kita yang mengaku beriman, bertakwa dan percaya kepada Tuhan, tapi mengapa banyak pula yang merasa sulit mengikhlaskan hidup kita kepada Nya ? Mengapa kita ikhlas menerima sukacita namun merasa sulit menerima duka dari Maha Kuasa ???

Sekedar renungan akhir pekan penuh keikhlasan.

TIADA ALASAN DAN PILIHAN SELAIN IKHLAS

TAK ADA ALASAN DAN PILIHAN APAPUN DALAM MENJALANI KEHIDUPAN, SELAIN IKHLAS KEPADA YANG MAHA KUASA.

IKHLAS ADALAH MENERIMA KUASA TUHAN, BUKAN MANUSIA

Alasan lain untuk tidak ikhlas, “Apakah kita harus ikhlas jika ada orang yang jahat kepada kita ?”. Ikhlas adalah menerima kekuasaan Tuhan, bukan menerima kesewenang-wenangan orang. Kita harus berjuang melawan perbuatan orang, bahkan presiden dan raja sekalipun yang lalim. Tapi kita mustahil dan tidak berhak untuk melawan kekuasaan Tuhan.

Peranan manusia bisa diubah, kuasa Tuhan absolut.

IKHLAS BUKAN UNTUK DIUCAPKAN

Alasan yang paling sering terdengar, “Ikhlas lebih mudah diucapkan”. Tentu selama kita lancar berbicara, semua mudah diucapkan. Sesungguhnya ikhlas yang tersulit adalah menerima kenyataan sangat pahit atau menyakitkan. Tapi kalau menerima rejeki, sangat mudah untuk ikhlas.

Ikhlas bukanlah untuk diucapkan, ikhlas harus dirasakan di hati lalu terwujud dalam sikap dan tindakan karena iman dan cinta kita kepada Tuhan.

ALASAN UNTUK IKHLAS MENJALANI KEHIDUPAN

“Apa alasan kita harus ikhlas menjalani kehidupan ?”. Ikhlas artinya menerima sepenuh hati apapun kehendak Maha Kuasa atas hidup kita karena memang Beliaulah Pencipta dan Pemilik kehidupan. Kita boleh berharapan, berencana, berdoa dan berusaha namun segala yang terjadi adalah atas KehendakNya. Jika kita tidak ikhlas, tidak mau menerima kenyataan hidup, kita akan stres, depresi, gangguan jiwa dan bahkan bunuh diri.

BANYAK ALASAN MERASA SULIT IKHLAS, BERSYUKUR DAN BERBUAT BAIK

Cukup banyak orang merasa sangat sulit untuk ikhlas, bersyukur dan berbuat baik, dengan berbagai macam alasan. Ada yang beralasan, “Ngomong aja gampang”, “Nggak merasakan keadaan saya sih”, “Orang lain bisa karena sudah merasa senang” dan banyak lagi alasan.

Sesungguhnya ikhlas, bersyukur dan berbuat baik untuk kebaikan kita sendiri, bukan orang lain. Mengapa banyak alasan untuk mempersulitnya ?

MENGAPA TAK BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI, BUKAN MERASA IRI ?

Rasa iri timbul karena kita tidak mau menerima kenyataan bahwa orang lain lebih dari kita, lebih rupawan, lebih kaya, sukses dan sebagainya. Kalau orang lain lebih baik, lalu mengapa harus iri ? Mengapa kita tidak berusaha bersemangat untuk lebih baik lagi, bila perlu melebihi orang tersebut ? Mengapa kita tidak termotivasi untuk bersaing secara sehat dan sportif ?

Sekedar renungan akhir pekan tanpa rasa iri.

BERSYUKUR KARENA ADA YANG IRI KEPADA KITA

Kemungkinan besar ada orang di sekitar kita yang merasa iri kepada kita. Ada yang diam-diam dan ada pula yang secara nyata memperlihatkannya, bahkan sampai melakukan tindakan negatif seperti mencela, fitnah dan sebagainya.

Hadapi saja dengan senyum penuh rasa syukur karena ada yang mengakui kelebihan kita, tanpa merasa sakit hati, apalagi menyombongkan diri.