MENGUBAH RASA IRI MENJADI MOTIVASI LEBIH BAIK

Awalnya mungkin kita iri melihat keberhasilan orang lain tapi kalau rasa iri ini malah kemudian memacu kita untuk lebih baik dan lebih semangat berkarya, tentu akan menjadi iri yang positif. Mungkin berubah bukan iri lagi, melainkan menjadi motivasi.

Jadi berusahalah mengubah rasa iri kita menjadi motivasi untuk lebih baik.

IRI YANG SANGAT DESTRUKTIF

Jikalau kita tidak mau menerima kenyataan orang lain lebih baik dari kita, lalu iri dalam hati, sudah membuat kita tidak tenang. Apalagi rasa iri yang diwujudkan dalam tindakan negatif, seperti tak mau bertegur sapa, menjelek-jelekan dan memfitnah sampai yang paling keji ingin menjatuhkan dengan cara apapun. Iri yang sangat destruktif seperti ini akan membuat kita dan orang lain menderita.

BERSYUKUR BANYAK YANG LEBIH BAIK DARI KITA

Kami mungkin bukan siapa-siapa, banyak yang lebih terkenal sering tampil di media massa, banyak yang lebih pandai dan banyak yang telah melakukan kebaikan-kebaikan yang luar biasa kepada orang banyak. Apakah kami iri hati kepada mereka ? Pasti tidak. Sejujurnya kami bersyukur ada banyak orang lain yang lebih baik dari kami. Bahkan melalui forum ini kami berusaha akan ada semakin banyak lagi yang lebih dari kami.

IRI KARENA TIDAK MENSYUKURI DIRI DAN MENERIMA KELEBIHAN ORANG LAIN

Ketika kita sering merasa iri hati dengan orang lain yang lebih baik, lebih sukses, lebih kaya dan sebagainya, pasti akan tidak tenteram dan bahagia. Kita pasti akan selalu melihat banyak orang lain yang lebih dari kita.

Sadarilah setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Terimalah kelebihan dan kekurangan orang lain. Syukurilah apapun keadaan diri kita sekarang.

TIDAK ADAKAH JALAN SELAIN KEBENCIAN ?

“Saya tidak akan membenci mereka kalau tidak keterlaluan, dan mereka mau berubah dengan mengaku bersalah dan memohon maaf kepada saya”. Bagaimana kalau mereka tetap pada pendiriannya ? Haruskah kita menghabiskan energi dan merusak kedamaian hati dengan saling membenci ? Kalau mereka sampai merugikan kita, tidak adakah jalan selain membenci ?

Renungan akhir pekan dalam naungan Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.

JANGAN BERI RUANG TIMBULNYA KEBENCIAN

Kebencian apapun bentuknya akan merusak jiwa dan kebahagiaan kita. Ketika akan timbul kebencian kepada orang lain, cobalah berusaha untuk tersenyum dan lihatlah dari sisi yang berbeda atau anggap saja sebagai sebuah lelucon. Dengan begitu kita dapat meredakan kebencian, bahkan dapat mensyukuri karunia Tuhan dengan keanekaragaman sifat dan tingkah laku manusia.

MEMAAFKAN KEBENCIAN

Ketika ada seseorang atau pihak yang membenci kita, sikap yang paling mudah dilakukan adalah kembali membalas membenci mereka. Inilah yang banyak terjadi kini. Kalau kebencian dibalas dengan kebencian, lalu apa bedanya kita dengan mereka ? Dan pasti akan menimbulkan konflik dan kekacauan.

Akan lebih baik jika kita memaafkan mereka dengan penuh pengertian agar kehidupan lebih tenang dan damai dalam indahnya perbedaan.

BENCI TAPI RINDU

Mungkin kebencian yang “indah” terutama bagi kaum muda adalah benci tapi rindu. Di satu sisi benci dengan sifat dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kemauan kita, di sisi lain kita merindukannya.

Sesungguhnya kerinduan ini karena faktor kebiasaan, setelah sekian lama terbiasa selalu bersama. Biasanya kerinduan akan memudar seiring berjalannya waktu dan menemukan penggantinya.

PERBEDAAN KECIL ADALAH WARNA-WARNI KEHIDUPAN NAN INDAH

Kebencian bahkan bisa timbul dari hal-hal sepele yang tidak merugikan orang lain, seperti benci dengan orang bertatto, cara berpakaian, masa lalu orang lain dan sebagainya. Kebencian seperti ini jelas tidak membahagiakan karena akan sering menemukan orang-orang yang dibencinya. Perbedaan-perbedaan kecil akan selalu menghiasi kehidupan sebagai warna-warni nan indah bagai pelangi.

TERIMALAH PERBEDAAN TANPA KEBENCIAN

Ketika seseorang berbeda dengan kita, entah berbeda suku, agama, paham, idiologi, sifat dan sebagainya, lalu kita tidak suka dengan perbedaan itu maka cenderung timbul kebencian. Emosi ini bisa diwujudkan dari sekedar tidak mau bertegur sapa sampai membunuh.

Harus disadari bahwa setiap manusia pasti tidak sama, selalu ada perbedaan. Terimalah perbedaan itu bukan dengan kebencian.

MENGAPA BERBOHONG MENYUKAI KEJUJURAN ?

Mungkin berbohong telah menjadi bahasa pergaulan sehari-hari yang dianggap sopan dan lumrah. Meskipun sering menimbulkan kejengkelan dan kebingungan tapi bahasa yang dianggap halus dengan mencari alasan yang bukan sejujurnya itulah yang diterima dan disukai banyak orang.

Lalu mengapa kita lebih suka membohongi dan dibohongi ? Mengapa pula kita berbohong bahwa kita suka kejujuran ?

Jujur sekedar renungan akhir pekan.

MAKIN SEDIKIT KEBOHONGAN AKAN MAKIN NYAMAN DAN DAMAI

Ada banyak alasan untuk berbohong, berbagai macam alasan pembenaran atas suatu pembohongan dan aneka ragam opini tentang kebohongan. Apapun itu, rasanya akan lebih baik, lebih nyaman, tenang, damai dan bahagia jika kita dapat sesedikit mungkin melakukan kebohongan.

BERKATA SOPAN DAN HALUS TANPA BERBOHONG

Mungkin hampir setiap hari ketika berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, kita atau orang di sekitar kita dengan mudah berbohong. Biasanya kita sangat sulit untuk langsung mengatakan “tidak” atau menolak sesuatu, kita lebih suka mencari-cari alasan yang seringnya bohong.

Jauh lebih enak, nyaman dan jelas jika kita berkata sopan dan halus tanpa berbohong.

KEBOHONGAN UNTUK KEBAIKAN

Harus diakui, kadang dalam kondisi tertentu, kebohongan dapat membahagiakan orang lain. Kebohongan bisa positif jika maksud, niat dan tujuannya untuk kebaikan secara keseluruhan, bukan hanya untuk keuntungan diri sendiri.

BERBOHONG MEMBUAT TIDAK BAHAGIA

Berbohong bagi orang yang tidak terbiasa akan menjadi masalah bahkan siksaan baginya. Orang seperti ini lebih suka berterus-terang atau ceplas-ceplos sehingga kadang terdengar kurang sopan. Dia tidak suka kemunafikan, lebih suka apa adanya agar semua menjadi jelas, lurus dan jernih, sehingga kadang dianggap kurang fleksibel. Berbohong akan membuatnya tidak bahagia.

BOHONG PANGKAL KEKACAUAN DAN KERUMITAN

Diakui atau tidak, berbohong rasanya sudah menjadi bagian hidup kita sehari-hari. Dari bohong kecil-kecilan sampai besar-besaran termasuk juga kini sering disebut sebagai kebohongan publik. Kebohongan apapun namanya, tetaplah bohong, tidak benar dan tidak jujur yang berakibat menjadi tidak jelas dan tidak semestinya yang pada akhirnya menimbulkan kekacauan dan kerumitan.

Bohong bisa menjadi kekacauan dan kerumitan.

BISAKAH MENGUBAH SUDUT PANDANG UNTUK MENGURANGI MARAH ?

Kita tahu marah akan membuat tidak nyaman dan damai tapi setiap hari menurut pandangan kita, ada banyak hal dan tingkah orang lain yang membuat kita marah. Bisakah kita mengubah sudut pandang agar kita tidak marah ? Seperti saat mabuk cinta, mengapa kita tidak marah meskipun kekasih bersalah kepada kita ?

Sekedar renungan akhir pekan tanpa rasa marah.

MARAH SANGAT MANUSIAWI SELAMA TAK BERLEBIHAN

Sang Pencipta menganugerahkan berbagai perasaan dan emosi termasuk emosi marah kepada manusia tentu ada maksud. Dalam takaran dan kondisi tertentu, marah sangat manusiawi dan normal. Tak ada yang salah dengan marah, sedih, menangis dan emosi sejenis lainnya, selama tidak berlebihan. Seperti yang sering kita dengar, kendalikanlah emosi.

BEDAKAN KETEGASAN DAN KEMARAHAN

Sebagai orang tua kita sering marah-marah kepada anak-anak yang tingkah-polahnya tidak sesuai dengan kemauan kita. Marah hanya akan merusak suasana dan hubungan keluarga yang penuh cinta.

Sesungguhnya yang diperlukan adalah ketegasan dan konsistensi kepada anak-anak agar mereka memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ketegasan tidak sama dengan kemarahan.

MARAH DAN PRESTASI KERJA

Seorang atasan yang seringkali marah kepada anak buahnya di depan banyak orang, pasti ada yang salah dengan dirinya. Mungkin dia tak punya percaya diri lalu ingin menunjukkan kekuasaannya, mungkin bermasalah dengan keluarganya dan berbagai kemungkinan lainnya, namun yang dapat dipastikan, prestasi kerjanya akan sangat sulit untuk berkembang.

MARAH AKAN MERUSAK HATI DAN JIWA KITA

Ketika marah seluruh syaraf kita menjadi tegang dan stres, merusak suasana hati dan jiwa kita, pasti membuat tidak nyaman kita dan orang-orang di sekitar. Kalau selama ini kita setiap hari marah di rumah, di jalan, di kantor dan sebagainya, cobalah tarik nafas yang dalam dan menahan diri saat akan marah. 1 hari saja kita tidak marah akan sangat terasa bedanya, kita akan lebih nyaman dan bahagia.

MENGURANGI KEMARAHAN AKAN LEBIH BAHAGIA

Marah adalah salah satu emosi manusia di jajaran paling atas yang sering ditemui di masa kini. Kita jauh lebih mudah marah daripada sabar. Rasanya sudah terlalu sering mendengar nasehat, lebih baik bersabar daripada mengumbar kemarahan. Tapi kita tetap saja suka marah.

Saran yang paling realistis mungkin, jauh lebih enak dan bahagia kalau kita bisa mengurangi kemarahan.

BISAKAH DALAM KETENANGAN KITA YANG "MENDENGARKAN" TUHAN ?

Mungkin setiap hari kita selalu “cerewet” kepada Tuhan, meminta ini, memohon itu dan sebagainya. Kita selalu ingin Tuhan mendengarkan kita.

Bisakah 1 hari saja kita menciptakan ketenangan untuk kita “mendengarkan” Tuhan ? Membiarkan 1 hari itu Tuhan yang “cerewet” kepada kita, bisakah ?

Renungan penuh ketenangan spiritual menjelang libur Hari Raya Nyepi.

INTROSPEKSI DALAM KETENANGAN

Dalam ketenangan kita lebih mudah, lebih konsentrasi dan lebih obyektif melakukan introspeksi diri, mana yang harus dipertahankan, ditingkatkan dan mana yang harus diperbaiki bagi kemajuan kualitas kehidupan kita sendiri dan orang banyak.

KETENANGAN BISA SANGAT MAHAL

Di kota-kota besar, ketenangan bisa jadi sangat mahal. Orang-orang yang sangat sibuk, menomorsatukan karir dan materi, rela merogoh ribuan dollar untuk membeli ketenangan di resort, villa, spa, yoga center dan sebagainya.

Berbahagialah kita yang dapat memperoleh ketenangan secara cuma-cuma dalam diri kita di rumah kita sendiri di tengah-tengah cinta kasih keluarga.

KETENANGAN UNTUK LEBIH DEKAT KEPADA TUHAN

Agama apapun yang kita yakini pasti mengajarkan ketenangan karena dalam ketenangan kita akan merasa lebih damai dan LEBIH DEKAT KEPADA SANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG.